Kamis, 08 April 2010

Senandung Rindu

Lembayung yang ungu tersaput remang senja bertasbih.

Diatas kejernihan telaga hijau disisi bukit,ia membisik tahmid,takbir,dan tahlil.

Anak katak yg terdampar diatas batu hitam disisi telaga menyapa dgn senyuman pd ungunya.

Tergetar oleh lantunan dzikir diambang malam.

Senja ini, ia merasakan ada bayangan harapan yg bgitu dekat. Harapan bertemu dg kesantunan akhlak.
Bukan morat marit khidupan yg dikabarkan angin savana. Apatah lg kdengkian yg mengikir ksukuran sbg hamba,sahaya,abdi,ambo.kawulo. Kabar keangkuhan yg melupakan hakikat seorg hamba.

Lembayung menatap nanar sang kodok. Ia ingin mengabarkan, tentang getar hebat smalam yg membuat akannya hampir tercrabut. Tentang air telaga yg tenang tiba2 terguncang bak air didalam gelas yg akan dituang kelantai.

Lembayung mengerti ucap sang kodok dlm bisunya. Bahwa ada rindu sosok penyejuk dunia,yg bgt santun akhlaknya. Yg membuat alat tak sanggup berbuat khianak. Membuat alam akan berjalan dg Sunatullah. Sosok yg membuat hati rindu bertemu izro'il,agar cpat bertetangga dgnnya.

Yg membuat sholawat bgai mkanan jiwa.

Krinduan kami padaMu ya Rasulullah.
Ungkapan jiwa lembayung senja .

Sholawat dan salam teruntuk hnya untukmu, bisik lirihnya.

¤ ¤ ¤


Ya Robbana, krinduan km pd pribadi2 santun Seperti Rasulullah S.A.W yg km coba hadirkan dlm hidup kami.

Mudahkan km ya Robby