Selasa, 27 Maret 2012

Potongan kolase cerita "Sang Guru TK"

          Hari ini,dikeheningan malam 20 maret 2012. Kusempatkan diri membuka lembaran catatanku sebagai guru TK tahun 2009 bulan oktober. Sebuah cerita biasa. Sangat biasa tapi bagiku terasa menyenangkan mengenangnya. berikut catatannya.
      Sabtu yg semangat! Walau datang agak telat, aq tidak kehilangan moment mengajar iqro' murid2ku. Indah sekali menjalani hari dengan usaha melekatkan huruf demi huruf kebenak mereka. Semoga setelah semua terserap, mereka bisa membaca rangkaian huruf arab indah dalam kitab suci Alqur'an. Sebuah harapan yg begitu kuinginkan. Mendengar ayat suci Alqur'an yg mereka baca dg lidah suci anak2 didikku. Subhanallah. 

      Saat hapalan suroh pendek, anak2 membaca ulang ayat suci yg ku bacakan. Mereka ulang dg semangat. Walau mereka belum begitu paham kenapa harus menghapal ayat2 yg terasa sulit dilidah cadel mereka, karena dilakukan bersama, anak membaca dengan kompak. Bahkan kadang2 sambil teriak lomba keras2an suara yang selalu kami ingatkan untuk membaca dangan suara yang tenang.

 Ohya,tadi habib sudah iqro' 1 hal 15. Dia muridku yang lebih menyukai istirahat daripada kegiatan dikelas, hehe... Tadi aku ajak ke ruang kelas lain untk baca iqro' agar lebih konsentrasi. Habib ini muridku yg cara belajarnya audio. Jadi kalo saat baca iqro' dia dengar sedenting saja suara, konsentrasinya langsung buyar. "ribut bu"katanya. Yah begitu selalu. Dan aq selalu belajar menemukan cara terbaik untk mengajarnya. Yang lain muridku cepat dalam membaca iqro'.  Ada yang sebentar lagi iqro' 6.

       Ada 1 lg. Muridku yang imut2 dan paling suka memelukku dari belakang. Kita sebut saja namanya Ihsan. Pagi ini dia menolak saat kuajak baca iqro'. Yah tak apalah. Dia suka merengek kalo pagi2.  Wajahnya kelihatan kering. Tidak tau mengapa, kalo sudah begitu, dia selalu memeluk meja kecil dikelas sambil menaikkan sebelah kakinya sambil berkata "bu, gambarkan mobil" dangan suara yang manja dan lucu :) .  Yah! biasanya aku suka memberi hadiah gambar mobil pada bukunya jika dia menyelesaikan kegiatan. Dan dia slalu meminta digambari gambar mobil. Dan hari ini ihsan mau melipat bentuk kapal dengan sedikit bimbingan. Alhamdulillah.

Selasa, 15 November 2011

KIbaran Semangat Idoep


Memandang langit itu seperti membuka laptop baru. Menghidupkannya, membuka jaringan internetnya dan online menjelajah cakrawala informasi disetiap sudut dunia.

Bisa terbayang berapa juta file yang bisa diakses. Berapa banyak informasi yang bisa didapat dari sebuah benda kecil saja.

Demikian pula menatap langit. Kalo kita mau iseng mengukur langit yang terjangkau oleh pandangan kita, maka kita butuh waktu yang banyak unutk dapat mengukurnya dengan data yang valid.

Bagiku menatap langit memberikan aura smangat dan keOPTIMISAN. Segala tantangan, ketika kita hadapi dengan kepala tegak, membuat kita yakin untuk menaklukkannya.

Aku kadang berfikir, mengapa langit terlihat biru. Walau sebenarnya dia tidak berwarna biru. Menurutku warna biru yang cerah itu warna yang memberi semangat . Kalo dicamera syuting, warna biru bisa terlihat putih. Apalagi kalo memang disetting buat dirubah back groundnya. Biru bisa juga awal suatu perubahan. Dan kalo biru menjadi cahaya. Maka dia akan jd cahaya perubahan.

Selasa, 14 September 2010

Tersesat ( bagian 3 )

. . .aku bertanya pada paman husni.
" kmu yakin ihsan? Bnar2 syeikh usman?"
pamanku seakan tak percaya.
Aku mengangguk
" bnar2 ada wujudnya?"
tanyanya lg memastikan. Aku mengerutkan kening, "memangnya knp paman?"

paman tdk menjawab. Dia bangkit dan masuk kekamarnya. Lalu keluar lg dan menunjukan sebuah kertas sebesar karton kepadaku.
"syeikh usman itu masih termasuk keturun silsilah keluarga kta" kata paman sambil menunjuk sbuah nama pd kertas yg biasa km sebut "terombo keluarga"
"subhanallah"sahutku senang mengetahuinya.
" dia adik kakekmu"lanjut paman
"apa?" kali ini aku yg kaget
"bukankan adik kakek sudah wafat dlm banjir didesanya gara2 hujan lbat slama sbulan itu paman"
paman mengangguk. "Bgaimana bisa kmu tersesat kedesa itu ihsan? Pdahal untuk sampai krumah pamanmu ini kmu tdk perlu melewati dsa itu"

aku terdiam, ada suatu yg aneh memang.
" kamu tersesat ihsan"lanjut paman
" stelah banjir bsar itu, syeikh usman dan mesjid itu tak nampak lg. Bahkan ktika air surut, tak ditemukan mayat bliau"
"lalu, siapa yg td kutemukan itu paman? Jauh ga dsa itu dr sini?
Bulu kudukku agak merinding skrg, krn aku mulai sadar dg pngalaman batin ini.
" 5 jam dr ds ini "
aku terperangah. Aku td meninggalkan tempat itu jam 8 mlm, skrg bru jam 9. Subhanallah. .

"sudahlah nak. .bsok kt pergi kedsa itu"
aku setuju

¤ ¤ ¤

ajaib, knapa disepanjang dsa ini yg ada hnya pohon ubi? Pdhal smalam bnyk rumah dan warung2 kecil.
"dahulu desa pakih nigara adlh dsa paling makmur diantara desa2 yang lain. Namun sayang masyarakatnya enggan beribadah. Adik Kakekmu syeikh usman, telah mengajak mrk. Tp mrk enggan melakukn ibdah. Tp yg baiknya, orang2 tua tetp mengizinkan anak2 mrk menjadi murid sbuah pesantren kcil yg didirikan olh syeikh usman"
paman husni bercerita sambil menyibak rumput yg menghalangi jalan stapak menuju lokasi bkas mesjid yg kulihat td malam.

" saat hujan yg menyebabkan banjir itu datang, pesantren dan mesjid itu lenyap tanpa bekas. Stahun kmudian, warga dsa yg masih hidup menemukan mereka disebuah gua yg cukup nyaman. Anak2 santri itu hidup smua dan syeikh usman jg dlm keadaan sakit keras, dan 2 hr kmudian wafat"
paman berhenti bicara. Kli ini kmi telah sampai disbuah makam. Aku sperti kenal tempat ini.
" untuk menghormati kakekmu itu, maka bliau dimakamkan dsn. Ini adalah bekas lokasi mesjid dan pesantren bliau"
" deg"
jantungku berdetak keras. Memang tempat inilah yg kulihat tadi malam.

Aku dan paman duduk dkat makam syeikh usman. .
Tiba2 kulihat dua org pria sbayaku datang mendekati km
" aslmkum ustad husni" pmuda itu menyalami paman
" wa'alaikumslm na faris" sahut pamanku
" faris?" tanyaku sembri menatapnya, wjahnya bnar2 mirip dg wajah anak kharismatik td mlam
" iya bg. .abg anaknya ustad husni?"tanyanya
paman menggamit lengan faris dan mengajak km duduk. .

¤ ¤ ¤

paman mencritakan pngalamanku td mlm pd faris
" memang sulit utk dipercya bg, itu smua kuasa Allah" faris menyampaikannya dgn hati2. Dia bru pulang dr mesir. Dia kuliah dsn
" yg pasti, pesan syeikh guru. . Jgalah sholat dan mesjidmu agar Allah td menggantikanmu dg generasi yg lbh baik drimu. . Ini sbenarnya isyarat klo perintahNYA ditinggalkan, mka blaNYA akan turun"
aku mengangguk, pesan yg sm dg yg kutrima smalam. .

"sy pamit dulu ustad, td sy mau azan dimesjid" pamit faris yg dtg ksni khusus utk ziarah kmakam kakekku ini. .

"dia imam masjid dsa ini skrang ihsan" kt pamanku
stelah itu akupun meninggalkan makam itu dg sbuah tekad, akn menegakn sholat dan memakmurkan mesjid.
Sbelum pulang aku tatap sekali lg makam itu. . Subhanallah,aq sperti melihat cahaya yg kulihat td malam.

Kandis. 14092010

Tersesat ( bgian 2 )

Sudah jam 17.00 wib.

Kini jalanan beraspal yg kulalui sudah tak nampak lagi.
Hanya jalan tanah yg jd berlumpur tersiram hujan lebat inilah yg harus dilalui. Entah sudah berapa kali ban mtorku tergelincir. Alhamdulillah aku baik2 saja. Tdk terjatuh.

Badanku mulai lelah. Ransel yg kusembunyikan dalam jaket terasa jadi berat. Aku memutuskan untuk berhenti disebuah mesjid kecil ditengah sebuah desa yg ada disitu. Aku memaskirkan mtor dan segera berdiri diemperan mesjid. Tak satu orgpun ada dsn. Walau dibeberapa warung yg berdiri tak jauh dr mesjid kecil berdinding kayu itu kulihat bnya pmuda dan bpak2 main domino. Beberapa org jg ada yg klihatnnya sperti pengendara mtor yg sedang berteduh sepertiku.

Hujan turun bgt deras. Tanpa petir maupun kilat. Seperti air yg khusus ditumpahkan disini. Kulihat hpku. Jam menunjukan pukul 18.11 wib. Sudah mau maghrib. Apakah bs aku sampai krumah paman dg keadaan hujan seperti ini? Batinku.
"mendingan sholat dulu deh"pikirku
aku menuju kamar mandi mesjid yg sederhana itu. Didalamnya bersih. Sumur batu dengan timba pke kerekan "katrol" dg tali dari ban hitam yg cukup tebal. Aq melepas jaket yg bsah, bju dan smuanya. Untung aku bw pakaian ganti. Krn memang ingin menginap dirumah paman husni itu.

Stelah selesai, azan berkumandang. Aku masuk kemesjid. Ada bnyak anak kecil dimesjid itu. Mereka semua menatapku dg pandangan yg ramah dan meneduhkan. Mrk jg tersenyum. Aku balas spenuh hati.
Namun ada yg lain yg kurasakan. Knp aku tak menemukan org dewasa dimesjid ini? Kemana mrk smua?
Bukankan desa ini cukup ramai. Kmn org2 yg bnyk tadi yg ada diwarung2 kecil itu?

"sudahlah,ihsan. Sholat saja dahulu" titahku dalam hati

salah seorg anak yg memakai koko putih memintaku menjadi imam. Aku mengangguk saja,tampa bnyk tanya. Sempat kulihat dibarisan makmum perempuan bnyak anak2 perempuan memakai mukena putih yg bercahaya. Sama seperti pakaian smua anak lelakinya. Berasa diantara mereka aku seakan berada diantara malaikat kecil. Tdk ada terdengar canda knakalan khas anak-anak yg suka jowal jawil dan rebut2an peci. Atau iseng ngiket mukena atau sarung teman2 yg lg sholat seperti wkt ku kecil dulu.
Mereka smua memiliki aura kharismatik. Aku senang tp gamang. Seperti sedang brd didunia lain.
Stelah salah seorg anak yg berhdung mancung dan bermata sayu mengumandangkan iqomah dg suara yg menggetarkan hati, aku segera mengimami sholat maghrib itu. Tidak ada teriakan amin yg panjang sperti yg kudengar maghrib smalam dimushollah dkat rumah.

Slesai sholat, kulihat anak2 jama'ah laki dan perempuan masing2 membentuk lingkaran. Mereka segera mengaji. Subhanallah suara mereka indah. Sperti suara syeikh alghodimi.
Aku mendekati salah seorg anak dan menanyakan nama ds ini.
" ini desa pakih nigara bg"
"ow, "aq mengangguk
"dek, blehkah abg tau. Knp dsn tak ada jama'ah org tuanya?"
anak yg mengaku bernama alfarisi itu menunduk sbentar,lalu dia menatapku dan berkata" entahlah bg. Desa km adlh ds yg makmur. Pertanian maju. Pnen tak pernah gagal. Namun org tua km lbih senang dirumah atw main domino. Kadang main gaplek menghisap ganja yg bnyk ditanam didesa ini"

aku prihatin mendengarnya. Tp aku pnasaran. Bgaimana bs org tua sperti mrk punya anak sesoleh ini. Tp aq hnya diam saja.

"faridz. . Buya sakitnya makin parah" seorg anak mendekati alfaritsi "oh ya? Ayo kt ksn" faris branjak kluar mesjid. " mau ikut bg?" tawarnya sebelum memakai sendah putih yg kulihat sperti memancrkan cahaya.
Aku mengangguk. Lalu mengikuti faris dan tman2 ksebuah rumah tak jauh dr mesjid tadi.

Seorg kakek tua berwajah kharismatik dan mata sayu dan meneduhkan menarik nafas satu satu. Bibirnya melafaskan syahadat. Faris duduk dsisinya. Dan terus membimbing syahadah. Hatiku lg2 bicara. " apa yg terjd dg org2 dwasa didesa ini? Knp tdk ada yg peduli pada kakek ini. Hampir smua makmum dimesjid td hadir dsn. Termasuk ibu tua yg sempat kulihat dijama'ah perempuan td. Agaknya dia istri kakek ini. Krn smua yg hadir menyalami dan menghiburnya. Ia memegang tngan sang kakek. Aq bingung mau melakukan apa. Kulihat jam telah pukul 20.00 wib. Aq hrus melanjutkan perjalanan. Kucba pamit pd sang kakek yg mulai bs bernafas dg baik.
"siapa ini faris?" tnya sang kakek. Faris menjelaskan klo aq musafir yg berhenti utk sholat maghrib.
Sang kakek tersenyum.
"alhamdulillah, akhirnya ada jg yg bs menggantikan saya nak"katanya
"biasanya,klo bkn saya, faris yg jd imam.trima ksh nak"
ucapnya. Aku mengangguk.
"nak, jagalah sholat dan mesjidmu. Klo tdk,maka gnerasi kt akan tergantikan" pesan trakhirnya sbelum aq meninggalkan org2 dan rumah bercahaya itu. Aku tak mengerti ap mksudnya. Tp aku ykin suatu y berharga.

Berat rasanya ingin meninggalkn tempat itu. Faris dan syeikh usman,nama kakek itu bgt dkat terasa dihatiku. Pdhal bru berapa jam aku brada dsn.

Slama diperjalanan pikiranku mencerna kt2 syeikh usman. "jangan sampai gnerasi kt tergantikan" hingga aku sampai dirumah paman. Stelah makan aku bertanya tentang syeikh usman dr desa
pakih nigara pd . .

Tersesat

Naik mtor sendiri bgini emang ada enak juga ada ga' enaknya. Tp mau bgaimana lagi. Bapak memintaku mengantar uang buat paman yg baru pindah kedesa lain. Sbuah desa yg aku sendiri belum tau dimana. Berbekal keyakinan sering jalan2 keliling kecamatan. Krn aku seorg penyuluh desa, aku yakin bs menemukan alamat disecarik kertas yg diberikan ayahku.

"desa lembayung sunyi" indah sekali nama desa itu. Tak jauh dr desa pinang baris. Jalanan yg kulalui menyajikan pemandangan yg menyejukkan mata. Sawah, kebun jagung dg buah muda yg menggiurkan. Bikin kangen pada jagung bakar mentega pak ngah bakar didesaku.
Sengaja aku melaju hanya dgn kcepatan 40 km/jam. Bkn melaju, tp santai lbih tepatnya. Disana kulihat ada warung2 kecil yg bnyak pemuda2 dan bpk 2 sedang main domino.
Warung yg berdiri ditengah2 kebun semangka.
Aku terlena dg keindahan ini, hngga sdikit lupa kalo aq mesti mencari alamat pamanku itu dlu.

Sampai disebuah desa yg bnyak rumput gajahnya, hujan turun rintik2. Aku cuek aja dan terus melanjutkan perjalanan. Awan hitam nampak semakin dekat. Dari balik helm aku merasa awan itu hendak menghimpit kpalaku dan membuat sakit leherku.
"ada-ada saja" gumamku sembri mengenyahkan pikirin aneh yg tiba2 muncul. Entah mengapa aku brfikir klo awan itu mengikutiku dan hendah turun menghimpitku laksana stempel raksasa. Wiiii. . .

"tes tes tes"
tetesan air menabrak kras helmku
"werr. ." jutaan jarum berebut ruang dengar untuk mengalunkan iramanya. Irama hujan deras. Basah kuyup. Hingga ke dalem2.he. .he. .

Tp aq blum bs berhenti. Krn perkiraanku ini sudah . .

Jumat, 13 Agustus 2010

Kerja Keras! Itulah kuncinya

Tukang kebun termantap


Pagi2 sekali dia sudah datang. Membuka pintu sekolah, menyapu setiap ruangan, membuka smua jendela.

Kemudian dia mengambil sapu lidi dan menyapu seluruh halaman.
Kerjanya rapi.

Biasanya, setelah menyapu halaman, dia akan menyiram bunga. Menyiangi rumput yang mengganggu pertumbuhan bunga2 itu.
Dahulu Tk ini biasa saja. Setelah dapat sentuhan beliau, Tk kami nampak indah.

Bunga bunga mekar disambangi kupu-kupu. Anak2 riang berlari mengitarinya.
Berkat ketelatenan beliau merawat bunga-bunga itu.

Aku senang sekali mengamati bapak penjaga kebun kami itu.
Setiap hari kemampuannya menata, merawat tanaman dengan profesional benar2 menarik perhatianku.

Kita sebut saja namanya pak sholeh.

Dari bincang bincang dengan pak sholeh disela sela aku piket dan beliau merawat tanaman. Aku dapat pelajaran.

" kerja itu yang penting ikhlas dan tanggung jawab bu"begitulah katanya

Aku mengangguk. "insyaALlah akn membuahkan hasil"sambungnya lagi

Memang benar apa yang diucapkannya. Berkat keprofesionalan Pak sholeh dipekerjaannya ini, dia sudah jadi pegawai tetap BOB. Sebuah perusahaan besar diSiak ini.Walau sebagai tukang kebun, gajinya cukup besar. Satu hal lagi yang membuatku kagum dan menyebutnya TUKANG KEBUN MANTAP adalah  saat off (pak sholeh masuk hanya 15 hari dalam sebulan) dia masih mencari pekerjaan lain dengan kualitas pekerjaan yang sama.

Darinya aku bercermin. Sudahkah aku bekerja dengan profesional?
Walau hanya guru TK yang dalam acaata masyarakat hanya pekerjaan kecil.  Namun jika kita lakukan dengan profesional dan ikhlas hasilnya pasti luar biasa.
Banyak kisah tentang guru TK yang kemudian menjadi orang besar. Lady diana contohnya. Beliau sebelum menikah dengan pangeran charles pernah menjadi guru Taman Kanak-Kanak. Aisyah yg membuat bustanul athfal kini jadi begitu besar.

Yang pasti, sekecil apapun amanah kita, ketika dilakukan dengan kerja keras dan ikhlas, hasilnya akan luar biasa.
Semoga aku bisa seperti pak sholeh. Melaksanakan amanah dengan penuh tanggung jawab dan memperoleh hasil luar biasa.

# pagi dunia